exposedaily.id
Beranda Nasional Kemenbud Resmikan Pameran ‘NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro’, Angkat Semangat dan Narasi Rakyat dalam Sejarah

Kemenbud Resmikan Pameran ‘NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro’, Angkat Semangat dan Narasi Rakyat dalam Sejarah

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat ditemui wartawan usai peresmian pameran ‘NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro’, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025) (Foto: Exposedaily/Annisa Ramadhannia)

Jakarta, Exposedaily.id – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) meresmikan pameran seni bertajuk ‘NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro’ di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025). Pameran ini menjadi kelanjutan dari rangkaian peringatan dua abad Perang Diponegoro, setelah sebelumnya digelar lokakarya di Perpustakaan Nasional RI.

Pameran ini bertujuan mengangkat makna perjuangan Pangeran Diponegoro melalui perspektif visual, artistik, dan interdisipliner. Dengan menggabungkan berbagai pendekatan kontemporer, ‘NYALA’ menghadirkan tafsir baru terhadap salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan bahwa Perang Diponegoro adalah simbol penting dari perlawanan rakyat Nusantara terhadap kolonialisme Belanda.

“Ia bukan sekadar nyala fisik, tapi nyala semangat, nyala budaya, dan nyala sejarah yang terus hidup di tengah masyarakat kita hari ini,” ujar Fadli kepada wartawan usai pembukaan.

Menurutnya, pameran ini tidak hanya menampilkan sosok Diponegoro secara heroik, tetapi juga menyelami narasi-narasi tersembunyi: dari sudut pandang tokoh non-sentral, pengalaman rakyat biasa, hingga suara perempuan yang selama ini jarang terdengar dalam narasi sejarah utama.

Fadli menambahkan, Perang Diponegoro — yang juga dikenal sebagai Perang Jawa — merupakan salah satu peristiwa sejarah terbesar Indonesia. Perang tersebut memaksa pemerintah kolonial Belanda nyaris bangkrut dan merombak strategi militernya secara besar-besaran.

“Perang ini tidak hanya dikenal karena skala dan durasinya yang luar biasa panjang, tapi juga penuh pergolakan dan makna strategis bagi masa depan bangsa,” tegasnya.

Dalam pameran ‘NYALA’, para seniman lintas generasi berupaya menghidupkan kembali memori kolektif bangsa melalui karya seni rupa, instalasi, dan medium interaktif yang sarat pesan kebudayaan dan perlawanan.

Sebelumnya, Kemenbud juga telah meresmikan lokakarya ‘200 Tahun Perang Jawa’ di Perpustakaan Nasional RI pada Minggu (20/7/2025), yang menyoroti perjalanan Perang Diponegoro dari sisi manuskrip dan historiografi. Sedangkan di Galeri Nasional, pendekatan yang digunakan adalah seni rupa kontemporer.

“Di Perpustakaan Nasional RI kita menyajikan perspektif naskah dan historiografi, sementara di Galeri Nasional ini kita hadirkan tafsir visual sebagai bentuk kontemplasi sejarah,” pungkasnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan