Pemerintah Dorong Lansia Tetap Produktif Demi Bonus Demografi 2045
Jakarta, Exposedaily.id — Pemerintah Indonesia mendorong para lanjut usia (lansia) untuk tetap produktif demi menjaga potensi bonus demografi nasional yang diproyeksikan memuncak pada tahun 2045. Salah satu langkah konkret adalah dengan memperkuat dukungan terhadap perawatan jangka panjang dan menciptakan lapangan kerja yang sesuai bagi lansia.
Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial Bappenas, Muhammad Cholifihani, mengatakan bahwa jika para lansia dalam kondisi sehat dan tetap produktif, mereka dapat membiayai kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk saat mengalami masa sakit, tanpa harus menjadi beban bagi keluarga.
“Kalau sehat dan produktif, lansia bisa membiayai diri saat sakit. Tidak bergantung pada keluarga,” ujar Cholifihani dalam diskusi di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Ia mencontohkan negara Jepang sebagai model negara yang berhasil mengelola populasi lansia. Di Jepang, banyak lansia masih aktif bekerja sebagai sopir, petani, bahkan dalam sektor jasa. Aktivitas tersebut, menurutnya, turut menjaga kebugaran mereka.
“Mereka tetap sehat karena aktif bergerak dan teknologi mendukung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Cholifihani mengungkapkan bahwa strategi silver economy telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Konsep ini menekankan potensi ekonomi dari kelompok lansia yang masih mampu dan ingin bekerja.
“Pekerjaan yang bersifat repetitif bisa diisi oleh lansia. Ini tetap produktif dan minim risiko,” terangnya.
Namun demikian, dukungan infrastruktur dan layanan kesehatan tetap menjadi syarat mutlak. Oleh karena itu, pemerintah juga menekankan pentingnya sistem layanan jangka panjang, termasuk akses terhadap perawatan medis, bantuan pribadi, hingga dukungan untuk tugas-tugas rumah tangga.
“Perawatan medis, bantuan pribadi, dan tugas rumah tangga harus tersedia,” tandas Cholifihani.
Kebijakan ini sejalan dengan arah pembangunan Indonesia yang ingin menciptakan masyarakat inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. Pemerintah berharap lansia tidak hanya menjadi objek bantuan, tetapi subjek pembangunan dengan kontribusi nyata bagi bangsa.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now