Ibrahim Wael Luruskan Pemberitaan tentang Penggelapan Dana PIP di SMA Muhammadiyah Subaim
Ternate, Exposedaily.id – Mantan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Subaim, Ibrahim Wael, memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan yang menyebutkan adanya penggelapan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sekolah yang dipimpinnya.
Ibrahim Wael menegaskan bahwa tuduhan penggelapan dana PIP sama sekali tidak berdasar dan menjelaskan mekanisme sebenarnya dari program tersebut.
“Perlu dipahami bahwa dana PIP memang tidak diberikan kepada semua siswa di sekolah. Program ini bersifat selektif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” jelas Ibrahim Wael dalam wawancara eksklusif.
Menurut Ibrahim Wael, penerima dana PIP dipilih berdasarkan:
• Kondisi ekonomi keluarga siswa
• Kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
• Data kemiskinan dari Dinas Sosial
• Verifikasi kelayakan oleh tim sekolah
“Memang benar hanya beberapa siswa saja per kelas per tahun yang menerima dana PIP. Ini bukan karena sekolah melakukan penggelapan, tetapi karena memang mekanisme program tersebut yang bersifat bantuan tertarget untuk siswa kurang mampu,” tegas Ibrahim Wael.
Ibrahim Wael menjelaskan bahwa selama masa kepemimpinannya, pengelolaan dana PIP dilakukan dengan transparansi penuh:
“Setiap kali ada pencairan dana PIP, kami selalu melibatkan orang tua atau wali murid. Kami mengundang mereka untuk hadir dan membicarakan secara terbuka mengenai penggunaan dana tersebut, termasuk pembahasan terkait SPP peserta didik.”
Lebih lanjut, Ibrahim Wael menjelaskan proses penyaluran dana PIP:
1. Seleksi Penerima – Berdasarkan data kemiskinan dan kriteria pemerintah
2. Verifikasi Data – Melibatkan tim sekolah dan dinas terkait
3. Pengumuman Penerima – Dilakukan secara transparan
4. Pencairan Dana – Disaksikan oleh orang tua/wali murid
5. Pertanggungjawaban – Dokumentasi lengkap setiap penyaluran
Ibrahim Wael menekankan komitmennya terhadap transparansi:
“Alhamdulillah, sampai saya pensiun dari jabatan Kepala Sekolah, semua pengelolaan dana pendidikan, termasuk PIP, berjalan dengan baik dan transparan. Tidak ada satu rupiah pun dana siswa yang diselewengkan.”
Pemberitaan yang tidak akurat ini telah menimbulkan dampak negatif:
• Merusak reputasi sekolah yang telah dibangun bertahun-tahun
• Mencoreng nama baik Muhammadiyah
• Menimbulkan kerancuan pemahaman masyarakat tentang mekanisme PIP
• Merugikan kepercayaan orang tua terhadap sekolah
Ibrahim Wael menghimbau kepada media massa:
“Saya mohon kepada rekan-rekan media, sebelum memberitakan sesuatu, mohon lakukan verifikasi terlebih dahulu. Pahami dulu mekanisme program pemerintah seperti PIP ini. Jangan sampai pemberitaan yang tidak akurat merugikan institusi pendidikan dan nama baik seseorang.”
Ibrahim Wael mengajak masyarakat untuk memahami dengan benar program PIP:
“Program Indonesia Pintar memang dirancang untuk membantu siswa kurang mampu, bukan untuk semua siswa. Jadi wajar jika hanya beberapa siswa per kelas yang menerima. Ini adalah kebijakan pemerintah untuk tepat sasaran, bukan tindakan sekolah.”
Ibrahim Wael berharap klarifikasi ini dapat meluruskan pemahaman masyarakat tentang mekanisme dana PIP dan menghilangkan tuduhan tidak berdasar terhadap dirinya dan SMA Muhammadiyah Subaim.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now